Minggu, 05 Juni 2011

DIAM

Kita terlalu lama terdiam dengan pikiran masing-masing. Diam mu terkadang membuatku bertanya-tanya, apakah kau masih memikirkanku?

Aku tak bisa terus terdiam dalam keheningan, aku rindu tawamu dan tawaku. Aku rindu harapan dan angan-angan yang sering kita lambungkan bersama.

Keseriusanku menimbulkan candaan dalam pikiranmu, kenapa kita tak sejalan? Kita terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing.

Ketika aku mulai bertanya kau hanya mampu terdiam. Tak ada kata penenang. 

Kita menggunakan cara yang berbeda, caraku terkadang tak sejalan denganmu, caramu terkadang tak sesuai dengan perasaanku. Kenapa kita tak berjalan kompak?

Perbincangan terasa hampa tak ada nyawa, semua berlalu untuk sebuah keharusan belaka. Tak ada yang special dari keseharian biasa dan karena itulah sering terjadi prasangka.

Komunikasi yang terjadi bagaikan angin lalu belaka, ungkapan rasa sayang pun sangat langka bahkan tak terdengar walau sayup-sayup sekecilpun. Kata miss you terasa hampa ketika tak ada jawaban dari si empunya.

Kini semua tak bergairah, entah apa penyebabnya? Semua bagaikan rekaman video hitam putih tak ada warna tak ada setitik cahaya.

Rindu aku dibuatnya, tapi apakah dia memikirkan hal yang sama??
 
Kita bagai tersekat pada jeruji yang lama, apakah kita tak ingin melepasnya, tidak kah kau memikirkanku sekarang? Sungguh aku ingin tahu apa yang kau rasa. Aku ingin kau mengungkapkannya. Aku ingin mendengar walau kau tak pernah bicara.

Kadang aku berfikir, diam mu mungkin adalah jawaban, diam mu adalah petunjuk, diam mu adalah pemikiranmu, diam mu adalah ketenanganmu, diam mu hanya kau sendiri yang tahu, diam mu kadang membuat ku bingung, diam mu kadang membuat ku marah, diam mu tak terungkap olehku, diam mu hanya milikmu sendiri kau tak mau membaginya untuku, diam mu selalu membuatku bertanya, diam mu menimbulkan prasangka yang sulit aku terka dengan logika.

Bisakah kau terbuka dengan apa yang kau rasa agar tak ada prasangka, diam mu terkadang menyakitiku.

#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar