Sabtu, 04 Juni 2011

CINTA

Entah apa cinta yang aku rasa, yang aku tahu dulu cintaku tak seperti ini. Cintaku masih terlalu standar untuk ku sebut cinta, bahkan aku masih terlalu takut untuk menyebut ini cinta.

Oh cinta, aku pikir tak ada sakit saat aku merasakan cinta.

Aku pernah merasakan pahitnya cinta, dan ketika itu makna cintaku semakin berubah, bukannya berkurang tetapi semakin bertambah.

Dulu aku pikir sakit hati itu terlalu sederhana dan hanya orang lemah yang merasakannya, setelah aku merasakan sendiri ternyata tak sesederhana seperti yang aku kira, bahkan aku tak tau bagaimana cara mengobatinya sampai sekarang….

Kala itu di ujung tahun 2010, satu hari menjelang tahun baru 2011 aku menemani sahabatku. Dia menangis karena cinta. Aku sempat berfikir terlalu lemah dia menangis karena cinta, tak ada gunanya kau menangis, dia juga tak tau kesedihan yang kau rasakan. Jangan terlalu mencintai seseorang, kau akan merasakan sendiri sakitnya cinta.

Hari itu juga kejadian besar telah menimpaku, apa yang aku fikirkan terlalu mudah untuk difikirkan tapi terlalu susah untuk di praktekan.

Aku merasa tersakiti, sama seperti apa yang menimpa sahabatku. Dan aku merasa lemah apa yang aku teguhkan telah sirna dengan segempal rasa yang sulit diutarakan. 

Cinta yang dulu aku anggap standar kini telah melebihi dari yang aku duga, “aku mencintainya” ini yang aku rasakan.

Hari itu aku birakan air mataku tumpah, aku biarkan hatiku lemah, biarlah… 

biarlah air mata ini keluar dan menghilang bersama rasa sakitnya.

Semoga kau tau apa yang aku rasa (L)

#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar