Selasa, 07 Juni 2011

Enaknya Punya Rumah Deket Kampus


Namaku Ragil alviyah, panggil aku Ragil. Aku mahasiswi semester 4 jurusan educational technology at university of Jakarta.

Kampusku berada di wilayah Rawamangun Jakarta-timur. Aku tinggal di daerah Depok, aku tinggal bersama kakak yang pertama, dia sudah berkeluarga dan mempunyai dua anak. Pasti kalian berfikir kenapa tidak kos saja deket kampus? Jawabanya Cuma ada satu, aku tak cukup dana jika harus ngekost. Ya itulah sedikit tentang diriku.

Aku sering membayangkan punya rumah sendiri deket kampus. Tak perlu bingung bila pulang malam karena menghadiri suatu acara, tak perlu jenuh menyaksikan pemandangan pagi dan sore dengan kemacetan luar biasa di ibu kota tercinta.

Bayangkan saja perjalanan dari start sampai finish dilalui dengan kesemrawutan lalu lintas. Tak perlu lagi merasa sakit karena banyaknya angin yang menyapa tiap harinya, tak perlu juga merasa asing di rumah itu karena aku akan memiliki rumahku sendiri. Tak perlu lagi terburu-buru ketika bangun kesiangan dan harus berebutan mengambil posisi jalan kosong agar cepat sampai tujuan dan bahkan sering beradu kendaraan senggol kanan kiri dengan pengendara yang liar.

Keinginanku mungkin terlalu besar, aku berusia 20 tahun tidak mempunyai bisnis usaha atau penghasilan tetap tiap bulannya, tapi aku sangat menginginkan tempat tinggal  deket kampus. Tak perlu besar yang penting nyaman dan bisa dijadikan tempat istirahat ketika aku lelah menjalani rutinitas harian.

Aku percaya keinginanku akan terkabul, aku mulai mengumpulkan dana dari sekarang, semoga ada keajaiban datang menyapaku. 

Keinginan ini begitu kuat, aku yakin secepatnya aku akan memilikinya, bukankah Allah senang ketika hambanya selalu meminta pertolongan-Nya kemudian berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menggapainya. 

Allah pasti melihat kesungguhanku, Allah akan membantuku. Rumah baruku deket kampus akan segera terealisasikan.

Add caption
#Buat teman-temanku kalian ga bakal kejauhan lagi kalau mau main kerumahku. Buat pacarku, gentian ya antar jemput aku  hehehehhe……..

Segumpal Rasa Kelabu

Aku baru mengenalnya………
Aku baru merasakanya………..
Dia menghampiri ku pada waktu yang tak terduga

Kata orang cemburu itu bumbu cinta
Kata orang cinta itu menimbulkan prasangka

Cemburu dan prasangka gejolak batin yang tak biasa
Menganga bagai singa
Merongrong bagai serigala

Hatiku lelah dibuatnya
Sumber penyakit dari segala penyakit
Menjerumuskan ke pemikiran yang tak di nalar
Rasa itu mampu menyayat hati setiap wanita
Karena wanita berbicara lewat rasa.

Akhir Semester 4


Tak terasa akhir semester telah tiba, tugas-tugas mulai menumpuk dan meminta pertanggungjawaban dengan segera. Ujian akhir menggoda di depan mata.

Tugas akhir semester ini cukup berat, cukup banyak menyita waktu dan otak untuk menyelesaikannya. Tapi ada perbedaan yang signifikan di akhir semester ini, aku tidak begitu banyak mengharapkan seseorang untuk membantu menyelesaikan tugas. Aku cukup senang dengan hari-hariku walaupun terkadang badmod gara-gara tingkah seseorang yang menjengkelkan. Sekarang waktuku lebih banyak dihabiskan untuk aktifitas-aktifitas dan kegiatan yang positif, hal-hal yang kurang penting aku kurangi. Aku mulai focus dengan apa yang aku lakukan sekarang.

Semester 4 ini aku mengambil 23 sks dengan 10 matakuliah, wow jumlah yang funtastik bukan? Tapi tenang dulu, 23 sks ini benar-benar enjoy, kuliah tak begitu memberatkan. Bisa dibilang kuliahnya santai banget, bahkan banyak waktu kosong dan ada hari liburnya, kalau dulu dari senin sampai jumat engga ada hari liburnya kalau semester ini ada yang spesial di hari rabu, yuhuy rabu libur, hari senin Cuma ada 3 mata kuliah, hari selasa ada 3 matakuliah, hari kamis Cuma 1 matakuliah, dan terakhir hari jumat ada 3 matakuliah tapi di itungnya cuma 2 matakuliah tok soalnya yang satu matakuliah dosennya jarang datang.

Tapi walaupun santai tetep ajah pusing di akhirannya soalnya banyak banget tugasnya mulai dari yang ringan sampai yang berat, but I’m still enjoy :D (menghibur diri)

Semester ini aku lebih semangat menjalaninya, aku harap aku dapat menemukan diriku sendiri pada posisi yang aku inginkan. Semoga IP semester ini tak mengecewakan, lebih tinggi dari semester kemarin. Aku pasti bangga banget nih bisa memamerkan nilaiku pada saudaraku, bukannya mau sombong nih, tapi hal ini bisa menjadi salah satu cara/pemicu untuk memotivasi diriku sendiri dalam belajar , kan setiap orang termotivasinya beda-beda, iya engga?

Ada kata-kata dari kakakku yang tidak bisa terlupakan sampai sekarang “aku salut sama Ragil”, walaupun terdengar sederhana dan tak ada yang istimewa , tapi kata-kata itu bagai candu yang sanggup menyulapku untuk lebih bersemangat lagi dan tak ragu menggapai mimpi, aku mempunyai orang-orang hebat yang slalu mendukungku. Kata-kata itu juga mampu meleburkan rasa malasku ketika diriku mulai bosan dengan keseharian yang melelahkan.

Aku cukup bangga dengan diriku sendiri, walaupun terkadang aku merasa lemah karena sesuatu hal yang sulit di ungkapkan. Aku percaya aku mampu mengatasinya. Semoga semester ini aku mendapatkan prestasi yang bagus. Untuk semester depan semoga aku lebih semangat, lebih sungguh-sungguh dalam menjalani tugas kuliah di akhir semester. Dan bisa menjadi pribadi yang cerdas berguna bagi orang banyak, Amin.

Minggu, 05 Juni 2011

DIAM

Kita terlalu lama terdiam dengan pikiran masing-masing. Diam mu terkadang membuatku bertanya-tanya, apakah kau masih memikirkanku?

Aku tak bisa terus terdiam dalam keheningan, aku rindu tawamu dan tawaku. Aku rindu harapan dan angan-angan yang sering kita lambungkan bersama.

Keseriusanku menimbulkan candaan dalam pikiranmu, kenapa kita tak sejalan? Kita terlalu sibuk dengan pikiran masing-masing.

Ketika aku mulai bertanya kau hanya mampu terdiam. Tak ada kata penenang. 

Kita menggunakan cara yang berbeda, caraku terkadang tak sejalan denganmu, caramu terkadang tak sesuai dengan perasaanku. Kenapa kita tak berjalan kompak?

Perbincangan terasa hampa tak ada nyawa, semua berlalu untuk sebuah keharusan belaka. Tak ada yang special dari keseharian biasa dan karena itulah sering terjadi prasangka.

Komunikasi yang terjadi bagaikan angin lalu belaka, ungkapan rasa sayang pun sangat langka bahkan tak terdengar walau sayup-sayup sekecilpun. Kata miss you terasa hampa ketika tak ada jawaban dari si empunya.

Kini semua tak bergairah, entah apa penyebabnya? Semua bagaikan rekaman video hitam putih tak ada warna tak ada setitik cahaya.

Rindu aku dibuatnya, tapi apakah dia memikirkan hal yang sama??
 
Kita bagai tersekat pada jeruji yang lama, apakah kita tak ingin melepasnya, tidak kah kau memikirkanku sekarang? Sungguh aku ingin tahu apa yang kau rasa. Aku ingin kau mengungkapkannya. Aku ingin mendengar walau kau tak pernah bicara.

Kadang aku berfikir, diam mu mungkin adalah jawaban, diam mu adalah petunjuk, diam mu adalah pemikiranmu, diam mu adalah ketenanganmu, diam mu hanya kau sendiri yang tahu, diam mu kadang membuat ku bingung, diam mu kadang membuat ku marah, diam mu tak terungkap olehku, diam mu hanya milikmu sendiri kau tak mau membaginya untuku, diam mu selalu membuatku bertanya, diam mu menimbulkan prasangka yang sulit aku terka dengan logika.

Bisakah kau terbuka dengan apa yang kau rasa agar tak ada prasangka, diam mu terkadang menyakitiku.

#

Sabtu, 04 Juni 2011

CINTA

Entah apa cinta yang aku rasa, yang aku tahu dulu cintaku tak seperti ini. Cintaku masih terlalu standar untuk ku sebut cinta, bahkan aku masih terlalu takut untuk menyebut ini cinta.

Oh cinta, aku pikir tak ada sakit saat aku merasakan cinta.

Aku pernah merasakan pahitnya cinta, dan ketika itu makna cintaku semakin berubah, bukannya berkurang tetapi semakin bertambah.

Dulu aku pikir sakit hati itu terlalu sederhana dan hanya orang lemah yang merasakannya, setelah aku merasakan sendiri ternyata tak sesederhana seperti yang aku kira, bahkan aku tak tau bagaimana cara mengobatinya sampai sekarang….

Kala itu di ujung tahun 2010, satu hari menjelang tahun baru 2011 aku menemani sahabatku. Dia menangis karena cinta. Aku sempat berfikir terlalu lemah dia menangis karena cinta, tak ada gunanya kau menangis, dia juga tak tau kesedihan yang kau rasakan. Jangan terlalu mencintai seseorang, kau akan merasakan sendiri sakitnya cinta.

Hari itu juga kejadian besar telah menimpaku, apa yang aku fikirkan terlalu mudah untuk difikirkan tapi terlalu susah untuk di praktekan.

Aku merasa tersakiti, sama seperti apa yang menimpa sahabatku. Dan aku merasa lemah apa yang aku teguhkan telah sirna dengan segempal rasa yang sulit diutarakan. 

Cinta yang dulu aku anggap standar kini telah melebihi dari yang aku duga, “aku mencintainya” ini yang aku rasakan.

Hari itu aku birakan air mataku tumpah, aku biarkan hatiku lemah, biarlah… 

biarlah air mata ini keluar dan menghilang bersama rasa sakitnya.

Semoga kau tau apa yang aku rasa (L)

#